 |
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menyatakan, pembatasan jam operasional diskotek bukanlah adalah masalah substantif berkenaan maraknya peredaran narkoba di diskotek.
Dalam pandangan Ahok, persoalannya yaitu merubah sanksi peredaran narkoba di diskotek. Dia juga mengemukakan bakal merubah kalimat dalam Ketentuan Daerah (Perda) masalah larangan peredaran narkoba.
" Persoalannya itu merubah kalimat yang menyampaikan bila diketemukan peredaran narkoba oleh yang memiliki, bakal ditutup. Saya tidak ingin kalimat itu, saya mau bila diketemukan ada yang konsumsi narkoba ditempat itu dua kali jadi ditutup, jadi bukanlah masalah jam-nya, " tegas Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/10).
" Lagi ulas Perda itu, maka dari itu saya minta input kalimat itu. Janganlah ribut masalah jam, yang substansi itu masalah kalimat itu, " sambungnya.
Ahok memberikan, pihak diskotek mesti mencontoh system pengamanan bandara. Seluruhnya pengunjung harus diperiksa lebih dahulu juga sebagai antisipasi peredaran narkoba ditempat itu.
" Perdanya kalimatnya harus terang, hingga kebanyakan orang bakal jadi di bandara, periksa dahulu dong, geledah dahulu, anda juga bakal menggeledah. Bila hanya peredaran, dia dapat ngeles, satpam saya oknum yang jual bukanlah kami, kan konyol, " lebih mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok pilih mengambil misal bandara bukanlah tanpa ada maksud. Menurut dia, bandara mempunyai system pengamanan ketat serta tidak ingin ambillah risiko.
" Sama seperti bandara, tidak ingin ambillah resiko. Bawa dahulu baru dikira teroris? Membajak pesawat, cegat dahulu depan pintu bila ketahuan ditahan, bukanlah diminta masuk dahulu, " tutupnya.
Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.
Blogger Comment