Keadaan hipoglikemia atau kandungan gula darah dibawah ambang normal ternyata tidak bisa diremehkan. Kandungan gula darah yang kurang bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran bahkan sampai meninggal.
" Hipoglikemia ini lebih bahaya dari hiperglikemia, karena apabila terlambat diakukan bisa menyerang jantung, serta meninggal, " kata Budiman Darmowidjojo, ahli penyakit dalam, endokrin, serta diabetes dalam suatu seminar diabetes di JW Marriot Hotel Kuningan, Jakarta.
" Bila hiperglimekia biasanya hitungan bulan atau th., bila hipoglikemia efeknya tampak dalam hitungan menit, " jelasnya.
Didalam darah, ada kandungan gula hasil pencernaan yang bakal diedarkan ke seluruh badan untuk sistem metabolisme serta menghasilkan daya. Pada keadaan normal, kandungan gula darah berkisar 70 sampai 100 miligram per desiliter (mg/dl). Kandungan gula darah dalam tubuh dikendalikan oleh hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Hormon insulin itu yang memecah gula dalam darah jadi senyawa yang lebih mudah diolah oleh badan. Apabila seorang memiliki kandungan gula darah tinggi diatas ambang batas normal dalam waktu yang relatif lama, jadi orang itu bisa beresiko alami diabetes.
Walau diabetes sering kali diasumsikan dengan tingginya kandungan gula dalam darah atau hiperglikemia, tetapi keadaan kurang atau hipoglikemia juga kerap berlangsung pada penyandang diabetes atau diabetesi. Kondisi gula darah bisa disebut hipo saat kurang dari 40 mg/dl untuk orang sehat, serta kurang dari 70 mg/dl untuk diabetesi.
Gejala yang bisa nampak seperti berkeringat dingin, palpitasi atau berdebar-debar, pucat, nyeri dada, cemas, gemetar, lapar, pandangan kabur, sakit kepala, bingung, sampai kejang. Keadaan seluruhnya atau salah satunya berlangsung bukan semata karena aspek penyakit diabetes semata, tetapi karena dampak dari pemakaian obat-obatan penurun kandungan gula darah yang biasanya dikonsumsi oleh beberapa diabetesi.
" Hipoglikemia di Indonesia kebanyakan lantaran obat, obat yang ada dalam service primer ini glibenclamide serta metformin, " kata Budiman.
Glibenclamide maupun yang juga dapat di kenal dengan glyburid yaitu type kandungan obat yang diberikan dengan manfaat merangsang sel beta pankreas membuahkan semakin banyak insulin manfaat mencerna gula dalam darah pasien diabetes tipe-2. Tetapi, obat itu memiliki performa tidak sebaik metformin serta jadi pemicu utama terjadinya hipoglikemia. Metformin sendiri memiliki dampak samping berbentuk masalah pencernaan.
Pemakaian glibenclamide mesti tegas sesuai dosis serta diminum 30 menit saat sebelum makan. Apabila diabetesi meminum glibenclamide lalu lupa atau lama tidak makan, jadi hipoglikemia bisa terjadi.
" Apabila terjadi gejala hipoglikemia, memanglah harusnya segera meyakinkan keadaan gula darah, tetapi bila tak sanggup atau telah mendesak, mesti langsung konsumsi yang manis seperti air gula maupun cokelat, " kata Budiman.
Blogger Comment