Pasca razia warung makan yang dilakukan Unit Polisi Pamong Praja Kota Serang pada warung nasi punya Saeni, ibu penjual nasi warteg di Cikepuh, Lokasi Pasar Induk Rau Kota Serang, sampai Minggu, 12 Juni 2016, Saeni tetap beraktivitas seperti biasa, yaitu mempersiapkan makanan untuk dijajakan.
Nasib yang dihadapi Saeni pasca razia yang dilakukan Sat Pol PP Kota Serang, Banten, pada Saeni, warga asal Kali Gangsa, Kecamatan Margadana, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, itu mengundang perhatian dari Presiden Joko Widodo. Presiden memberi bantuan uang tunai sebesar Rp 10 juta yang diwakilkan oleh dua orang utusan Presiden pada Ahad siang.
Sesuai pesan Presiden yang di sampaikan pada Saeni lewat dua utusannya itu, duit tunai Rp 10 juta supaya dipakai untuk membayar utang-utangya yang telah dipakai untuk biaya modal dagang. " Tujuannya, suruh beres-beresin utang, agar ibu tenang, kata yang ngantar duit itu, " tutur Saeni pada TEMPO di warungnya di Cikepuh.
Saeni mengaku telah meminjam uang sebesar Rp 600 ribu pada petugas bank keliling serta utang beras 1/2 karung.
Selain dari Presiden Joko Widodo, bantuan uang tunai untuk Saeni akan datang dari sumbangan netizen yang telah terekumpul sampai Rp 265. 534. 758. Rencananya dari jumlah bantuan yang didapat akan dipakai untuk biaya kuliah anak bungsunya yang telah semester dua di IAIN Sultan Maulana Hasanudin, Serang, Banten. Bekasnya akan dipakai Saeni untuk beli bangunan untuk usaha supaya tak menyewa tempat kontrakan.
Saeni mengaku tak tahu bila Pemerintah Kota Serang melarang warung nasi buka pada siang hari serta cuma diperbolehkan buka pada jam empat sore sampai empat pagi. Serta hal semacam itu telah tertuang dalam Perda Kota Serang Nomer 20 Th. 2010 kalau pihak Sat Pol PP Kota Serang berhak lakukan penertiban serta memberi sanksi berbentuk pidana paling lama tiga bln. serta denda lima puluh juta rupiah bila ada warung makan yang membandel.
Sementara itu berkaitan dengan pihak Sat Pol PP Kota Serang yang mempersilahkan untuk beberapa pemilk warung yang terkena razia untuk mengambil jualanya, Saeni mengakui tak tahu karena cemas.
Sumber : http://www.edukasi-kesehatan.com/2016/06/sungguh-miris-nasib-ibu-penjual-makanan.html
Blogger Comment