Waktu panggilan alam untuk buang air besar (BAB) datang, banyak orang lebih pilih untuk menunggu hingga mereka ada di lingkungan yang nyaman atau hingga tiba dirumah. Bahkan juga banyak yang rela menahan sesak disebabkan dorongan panggilan alam itu selama berjam-jam.
Namun ternyata, tunda buang air besar dapat jauh lebih beresiko dari yang Anda pikirkan. Bahkan juga beberapa ahli memperingatkan bahwa terkecuali ketidaknyamanan selama menahan BAB, dalam kondisi ekstrim, menahan BAB bisa membawa dampak kematian.
Para peneliti menyebutkan, mereka yang sering tunda pergi ke toilet mempunyai resiko terkena disfungsi otot yang dipakai untuk BAB.
Pada keadaan terburuk, mereka dapat menderita impaksi tinja, satu keadaan sembelit ekstrim di mana kotoran mengeras serta tak dapat dikeluarkan. Beberapa ahli memperingatkan, apabila bekepanjangan, pasien impaksi tinja mesti dioperasi apabila tak segera diakukan bisa mengakibatkan kematian.
Pada keadaan waktu sedang ada dalam perjalanan di pesawat biasanya orang bakal pilih menahan BAB dibanding mesti ke toilet. Begitu juga pada orang yang sedang ada di pedalaman di mana mencari toilet yang ideal sangat sulit, mereka lebih rela berlama-lama menderita dari pada mesti masuk ke semak-semak. Namun aksi ini sangat berbahaya karena bakal menumpuk kotoran dalam usus.
" Waktu kotoran hingga mengering didalam usus, ia akan memblokir system pencernaan Anda serta mengakibatkan impaksi tinja " tutur Konstantin Monastyrsky, penulis buku Gut Sense.
" Orang-orang yang terbiasa menahan hasrat itu bisa alami disfungsi otot BAB. Jadi, menunda-nunda untuk kebelakang sangat jelek untuk kesehatan karena seluruhnya limbah serta racun bakal tertahan serta terkumpul dalam usus, " Kyle D Staller, seorang gastroenterologis di RS Massachusett menerangkan.
" Serta waktu limbah badan selalu menumpuk, bisa menyebabkan impaksi tinja yang mematikan. "
Jadi, apabila tidak mau beresiko terserang impaksi tinja, janganlah pernah lagi menunda-nunda panggilan alam yang menghampiri Anda.
Blogger Comment