Ahok mulai Begerak! Dia mendadak memanjakan PKL Untuk Mencari Suara di pilgub 2017 Nanti!!



Sejak pemimpin di DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, paling gerah dengan kehadiran pedagang kaki lima (PKL). PKL dianggap Ahok, sapaannya, sebagai biang kemacetan di Jakarta.

Tidak hanya itu, lapak PKL dinilai mengganggu estetika kota Jakarta. Itu sebabnya, sejumlah lapak PKL yang selama ini susah ditertibkan, dia gusur walau mendapat perlawanan.

Sebenarnya, sistem penertiban PKL yang paling menghebohkan waktu Ahok jadi gubernur yaitu di Monas. Saat itu, PKL di Monas tidak segan lakukan perlawanan pada petugas yang menertibkan.

 " Saya tidak akan berikan kesempatan pada mereka. Anda tau kiat perang? Ingin serang musuh apa serang markasnya? " kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/7).

Ahok juga yakin yang menyerang petugas Satpol PP DKI beberapa waktu lalu tidaklah para PKL, tetapi kumpulan preman Monas.

 " Kami akan sikat habis karena mereka kurang ajar. Prinsip saya sama, saya ingin semua orang baik. Namun bila ada satu atau dua tak baik, mending saya sikat. Bila ada 2 dari 10 orang ganggu yang 8 orang, saya tidak akan lepaskan, " tutur Ahok.

Tapi kini, Ahok mulai berempati dengan PKL. Seperti PKL di Halte Transjakarta. Ahok tunjukkan kelonggarannya untuk PKL yang ada di Halte Transjakarta. Dia berencana bikin lapak dagang PKL di sejumlah Halte Transjakarta yang akan diperbesar serta di buat dua lantai.

 " TransJakarta dibuat halte 2 lantai, penumpang naik ke atas serta begitu turun ke lantai 1 bisa beli jajanan PKL sehingga tidak ada lagi PKL di jalan, " kata Ahok, sapaannya, di Pasar Taman Puring, Jalan Kyai Maja, Jakarta Selatan, Jumat, (30/10).

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi UMKM DKI Jakarta, Joko Kundaryo mengungkapkan, Ahok juga mengizinkan PKL berjualan di kolong jalan layang. Izin ini diberikan selama mereka tak mengganggu lalu lintas.

 " Kesepakatan dengan Pak Gubernur yaitu yang utama tempat itu tak mengganggu lalu lintas serta tak membuat banjir. Selama itu memungkinkan untuk dapat ditata, jangan buat sampah serta yang utama mudah bila ingin dibongkar, " tuturnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/5).

Tetapi keberadaan PKL ini mesti disusun dengan rapi. Untuk itu pihaknya tengah lakukan koordinasi dengan Dinas Bina Marga, Dinas Tata Air serta Unit Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam pengerjaannya.

 " Bila itu memang tak mengganggu ya it's oke. Hanya mesti ditata benar. Jangan sampai kelak bila orang ingin nikung itu tidak dapat, " tutup Joko.

Belakangan, Ahok juga memperbolehkan PKL dagang di kawasan Balai Kota. Namun cuma berlaku saat Wisata Balai Kota di akhir pekan.

Melihat kelonggaran ini, apakah Ahok sedang mencari simpati pedagang untuk pemilihan gubernur 2017 mendatang?

Pengamat Politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, menilai pendeketan Ahok pada PKL yang terakhir tampak bukan dalam rangka mencari pencitraan untuk mendulang nada di Pilgub DKI 2017.

 " Saya tidak melihat ada pencitraan ya, dia malah ikuti aturan yang ada. Memanglah satu segi tampak dia kejam, namun satu segi orang malah melihatnya tegas, " kata Yunarto waktu berbincang dengan merdeka. com, Jumat malam (30/10).

Dia mencontohkan seperti penertiban PKL di Monas. Menurutnya, penertiban PKL di Monas yang dikerjakan Ahok lebih pada menertibkan mafia lapak di Monas, bukan untuk meminggirkan PKL.

Sedang gagasan Ahok yang sediakan lapak dagang PKL di Halte Transjakarta lebih pada menampung selama tak menggangu jalan raya.

 " Jadi bila ada PKL diatur serta ditampung, konteksnya tidak sama, ditempat pasti memang mengganggu kebutuhan umum, namun memungkinkan, " tuturnya.

Dia lihat pendekatan Ahok tidak sama sekali menunjukkan pencitraan. Malah, kata dia, style pencitraan Ahok yaitu melawan arus kebijakan,

 " Menurut saya dia jauh dari pencitraan, jadi bila dia pencitraan memungkinkan orang sukai atau jadi tak suka. Style pencitraan dia juga tidak gitu, menekan pada segmen tertentu namun yang dijual Ahok dalam pencitraannya malah ketegasan melawan arus, " lebih Yunarto.

 " Saya malah menilai gaya Ahok ini bukanlah menarik simpati, dia kerjakan yang benar serta sesuai aturan, jadi jadi ambigu bila itu kesannya dia berniat lakukan itu untuk mendulang nada. Buat seorang politisi yang utama konsistensi branding, " bebernya.

Ditambahkannya, yang jadi masalah saat ini yaitu style komunikasi Ahok. " Yang jadi masalah buat Ahok sekarang ini, cuma komunikasi yang jelek, terkadang terlampau emosional, kadang penggunaan kata kasar. Serta itu harusnya Ahok mengubah gaya komunikasinya, " pungkas Yunarto.
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment